Hukum kedua termodinamika berpusat pada
masalah entropi. Hukum kedua termodinamika bisa dinyatakan sebagai berikut:
“Entropi dapat diciptakan tetapi tidak dapat dimusnahkan.” Berdasarkan postulat
ini, entropi yang ada pada sebuah proses bisa tetap tidak berubah dan bisa pula
naik, namun tidak mungkin berkurang. Entropi hanya bisa tetap tidak berubah
pada sebuah proses reversible (s1 = s2). Contoh sebuah proses reversible adalah
ayunan bandul teoritis, dimana sama sekali tidak ada friksi yang menghambat
ayunan. Dengan demikian, jika bandul diayunkan ke arah kanan sejauh x maka
bandul akan kembali ke sebelah kiri sejauh x pula. Namun dalam kenyataannya,
proses semacam ini sangat sulit ditemui karena friksi – meski hanya sedikit –
pasti akan ada. Dalam kenyataannya, hampir semua proses yang terjadi di alam
adalah irreversible. Dalam sebuah proses irreversible, pasti akan terjadi
kenaikan entropi (s2 > s1).
Mnurut Kelvin – Planck
Kelvin – Planck telah merumuskan satu
rumusan yang merupakan manifestasi dari hukum kedua termodinamika. Postulat
Kelvin – Planck adalah rumusan hukum kedua termodinamika yang berlaku pada
semua heat engine:
“Sebuah mesin yang bekerja dalam sebuah
siklus tidaklah mungkin menerima panas dari sebuah reservoar termal lalu
mengubah seluruh panas tersebut menjadi kerja.”
Postulat ini menegaskan bahwa tidak mungkin
sebuah heat engine bisa memiliki efisiensi 100 persen.
Berikut ini adalah gambaran heat engine
yang tidak mungkin bisa terjadi:
Setiap heat engine pasti bekerja
sebagaimana dalam skema berikut:
Menurut Clausius
Postulat Clausius untuk hukum kedua
termodinamika merupakan landasan kerja semua heat pump ataupun refrigerator:
“Sebuah mesin yang bekerja dalam sebuah
siklus untuk memindahkan panas dari temperatur rendah ke temperatur tinggi
pasti membutuhkan asupan kerja (work input).”
Heat pump adalah mesin siklik yang
berfungsi sebagai pemanas. Adapun refrigerator adalah mesin siklik yang
berfungsi sebagai pendingin. Setiap heat pump pasti bekerja sebagaimana
dalam skema berikut:
Posting Komentar